SIGI- Lomba Karapan Sapi Sigi semakin semarak dengan partisipasi peserta dari Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Sebelum perlombaan dimulai, para peserta diwajibkan mematuhi aturan yang ditetapkan panitia, termasuk persyaratan mengenai tinggi dan usia sapi sesuai dengan kategori yang diperlombakan.
Kehadiran tim karapan sapi dari Pasangkayu menjadi sorotan menarik dalam ajang tahunan ini. Ansar, ketua rombongan tim karapan sapi "Squad Sulbar", menjelaskan bahwa tim mereka berasal dari berbagai wilayah di Pasangkayu, seperti Randomayang, Bambalamotu, dan Sarjo. Mereka membawa sebanyak 15 pasang sapi untuk berkompetisi dalam lomba ini. Ansar menegaskan bahwa partisipasi mereka adalah bentuk keseriusan, terutama mengingat total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 100 juta.
"Alasan tim kami jauh-jauh kemari untuk mengikuti lomba tak lain adalah bagian dari hobi teman-teman," ujar Ansar di Arena Karapan Sapi seputaran RTH Taiganja, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, pada Selasa sore, 6 Agustus 2024.
Ansar juga menekankan bahwa lomba ini adalah kesempatan untuk menjalin tali silaturahmi antara sesama pemilik ternak. Ia berharap Pemerintah Daerah Pasangkayu dapat mengadakan acara serupa, mengingat banyak masyarakat di sana juga memiliki hobi karapan sapi.
"Semoga Pemda Pasangkayu juga menggelar lomba serupa seperti apa yang dilakukan oleh Pemerintah Sigi. Karena sebagian masyarakat di sana juga mempunyai hobi karapan sapi. Kami datang membawa nama kabupaten, bukan atas nama pribadi," tambah Ansar.
Keikutsertaan tim dari Pasangkayu ini juga dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
"Kami sangat menghargai kesempatan ini dan berharap dapat memberikan penampilan terbaik. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan menjadi ajang yang mempererat persaudaraan antar daerah," tutup Ansar.
Panitia lomba memberikan apresiasi tinggi kepada peserta dari luar daerah, dan berharap partisipasi mereka dapat menambah semarak acara serta mendorong perkembangan budaya lokal. Kehadiran masyarakat Sigi dan peserta dari berbagai daerah menjadikan lomba ini sebagai ajang penting untuk melestarikan tradisi dan memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda.
Sumber : PIKP & PERSANDIAN





